Adsense Indonesia
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Memiliki Indonesia


Memiliki Indonesia sekarang – sekarang ini sepertinya banyak yang merasa malu dan tidak percaya diri. Menjadi orang Indonesia saat – saat ini sepertinya hanya bisa gigit jari. Menjadi orang Indonesia sekarang ini sepertinya tidak ada untungnya sama sekali. Ah, itu kan hanya pikiran orang – orang yang frustasi atau pikiran orang – orang yang maunya menang sendiri saja. Atau mungkin pikiran orang – orang yang tidak kebagian kue reformasi kemarin.

Padahal negeri ini adalah sebuah harta warisan nenek moyang kita yang nantinya juga harus kita wariskan kepada anak cucu. Kita pernah bangga dengan harta warisan itu dan orang – orang menyebutnya dengan penuh kebanggaan. Bahkan negeri ini banyak orang yang menggambarkannya dengan sangat indah dan menawan hati. Ada yang bilang kalau negeri ini seperti batu zamrud, batu yang sangat indah dan sangat mahal harganya tentunya dan setiap orang pastilah akan senang dan bangga bila memilikinya. Ada juga salah satu syair lagu dari grup musik terkenal di negeri ini, Koes Plus, yang menggambarkan bahwa apabila kita menancapkan tongkat dan batu maka akan tumbuh menjadi tanaman. Dan dimana – mana yang ada bukanlah lautan melainkan kolam susu. Bayangkan.
 
Tidak kalah para dalang wayang kulit pun juga menggambarkan kemakmuran negeri ini dengan kalimat yang sangat indah. Negeri ini karena makmur dan suburnya maka digambarkan dengan kalimat “gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo” yang boleh diartikan secara sederhana suatu negeri yang memiliki suatu tingkat kemakmuran yang tiada taranya.

Kalau kita bicara tentang rakyatnya maka Cuma ada satu kata yang bisa mewakilinya yaitu ramah tamah. Ramah tamah itu artinya selalu berpikir positif terhadap setiap tamu yang mendatanginya. Memang setiap tamu di negeri ini tidak (selalu) dianggap sebagai raja (seperti yang sering dikatakan oleh para ahli dibidang pelayanan) tetapi cukuplah apabila setiap tamu disambut dengan ramah tamah. Bahkan konon ketika Tuan Cornelis de Houtman datang pertama kali ke negeri ini disambut dengan ramah tamah juga walaupun akhirnya Jendral kompeni itu punya maksud ingin menguasai negeri yang rakyatnya ramah tamah ini.

Apakah sifat ramah tamah itu sekarang ini sudah hilang begitu saja hanya karena alasan – alasan yang sederhana? Seperti oleh alasan wanita simpanan, istri simpanan, rekening bank simpanan, villa megah simpanan atau oleh alasan – alasan yang complicated? Seperti alasan atas perintah atasan, wewenang dari pusat, dampak dari otonomi daerah, melanggar hak azasi manusia. Sepertinya sifat ramah tamah itu tidak akan bisa pernah hilang begitu saja baik dengan alasan – alasan yang sederhana maupun alasan – alasan yang complicated.

Lalu mengapa akhir – akhir ini tumbuh perasaan kurang merasa nyaman dan senang menjadi rakyat di negeri ini? Ada yang bilang negeri ini sudah kehilangan arah. Hal itu disebabkan karena orang – orang yang membuat arah di negeri ini sudah tidak bisa membedakan lagi mana timur mana barat, mana makmur mana melarat. Apa jadinya kalau keadaannya seperti itu? Ya kalau keadaannya seperti itu pastilah menyedihkan sekali tapi apakah keadaannya sudah separah itu?

Sekarang mari kita lihat bahwa itu semuanya sebetulnya tidak terjadi. Itu semuanya hanyalah gosip alias cerita isapan jempol belaka. Kalau kata orang bule itu semua adalah bullshit alias omong kosong. Mari satu per satu kita lihat yang sebenarnya apa yang terjadi di negeri ini.

Referensi : Membaca Indonesia Sambil Senyam - Senyum

Related Posts :

0 Comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes