Ketidakadilan dan ketidakberdayaan sudah menjadi teman bagi
orang – orang yang miskin. Apa yang dimaksud orang miskin?. Menurut Bank Dunia,
orang yang berpendapatan di bawah 2 USD per hari tergolong orang miskin. Jika 1
USD sama dengan Rp 9.000,- maka orang yang berpendapatan dibawah Rp 18.000,-
per hari termasuk orang miskin. Ini ukuran miskin secara materi.
Di pedesaan negeri ini, sampai saat ini masih banyak anak –
anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan. Tidak hanya di pedesaan,
diperkotaan pun banyak anak – anak terlantar yang tidak mendapatkan pendidikan
layak. Kebanyakan orang miskin tidak bisa mengenyam pendidikan yang layak. Salah
satu cara agar orang miskin bisa sekolah adalah adanya orang kaya yang mau
berderma. Ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa diperlukan banyak
orang kaya yang mau berderma. Negera Cina sangat mengerti akan pentingnya
pendidikan, sehingga mereka berani membuat kebijakan sekolah dasar 9 tahun
gratis, dan tentu itu dikerjakan dengan baik. Sekarang kita bisa melihat,
bagaimana kemajuan Cina karena didukung oleh sumber daya manusia yang
berpendidikan.
Manurut sebuah penelitian hanya 5% penduduk dunia yang menguasai
95% jumlah uang beredar. Dari jumlah segitu juga masih sedikit orang yang
berderma. Oleh karena itu, peluang untuk menjadi kaya masih terbuka lebar. Apa bedanya
orang kaya yang berderma dengan orang kaya yang tidak berderma? Menurut Cheng
Har ‘Abdurrahman’ Sudaryanto, orang kaya dapat dibedakan menjadi empat macam,
yaitu :
1.
Orang kaya yang celaka
Yaitu orang kaya yang kikir. Hal ini
seperti dijelaskan al-Qur’an: “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
yang mengumpulkan harta dan menghitung – hitungnya” (QS. Al Humajah: 1-2)
2.
Orang kaya yang berderma
Yaitu orang kaya yang senang menafkahkan
hartanya di jalan Allah seperti ditulis dalam surah al-Anfal ayat 2-4: “Sesungguhnya
orang – orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, ... (yaitu) orang – orang yang mendirikan shalat dan
yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka, ...
mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan
serta rezeki (ni’mat) yang mulia. (QS. Al-Anfaal: 2-4)
3.
Orang kaya yang bahagia
Yaitu orang yang siap menafkahkan hartanya
hingga seluruhnya untuk kepentingan di jalan Allah. Ini seperti dilakukan oleh
para sahabat Nabi saw. Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan dan Abu Bakar Ash
Shiddiq termasuk kategori ini. Mereka menyedekahkan hartanya untuk kepentingan
kebaikan umat manusia sehingga mereka dijanjikan oleh Allah Surga tempatnya
puncaknya kebahagiaan.
4.
Orang kaya paripurna
Yaitu orang kaya yang meskipun tidak memiliki
banyak meteri tetapi jiwanya kaya dengan kasih sayang dan derma. Ia boleh saja
tergolong miskin secara materi, tetapi ia senang berbagi dengan menganjurkan
orang lain untuk berderma. Jika ia memiliki harta, maka hartanya dengan cepat
ia keluarkan
“Orang kaya bukanlah orang yang banyak hartanya, tetapi
orang kaya adalah orang yang memiliki kekayaan jiwa”. (HR. Bukhari –
Muslim)
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.
2 Comments:
Orang kaya yang celaka inilah type orang yang tidak bernah bersyukur dan membantu yang lemah, celakalah orang seperti ini nantinya.
visit back ya sob (Sama-sama satu karesidenan dg plat AG)
@Aditya: semoga kita tidak trmsuk glongan mereka...amin... :D
oke sob..t' lupa vsit back..sama2 AG..hehe
Post a Comment